Pagi ini cukup kesal juga dengan masuknya sebuah sms dengan nama pengirim Presiden RI (who d hell ar u). Pesannya memang bagus tentang narkoba, tapi pas mau dibalas untuk menyampaikan uneg-uneg kepada si pengirim ternyata tidak bisa.
Kenapa saya cukup kesal? Pertama karena memang tidak bisa dikirim balik (dibalas), tapi yang paling membuat kesal adalah, kenapa nomor saya bisa dikirimi SMS dari nomor yang sebenarnya tidak saya kenal, dan saya tidak pernah memberikan nomor tersebut kepada si pengirim SMS (emang gw pikirin elu Presiden). Sebegitu mudahkah operator memberikan nomor kita (menurut saya nomor HP memang privasi) kepada pihak-pihak yang mempunyai kepentingan?
OK kalau ada yang berpendapat bahwa pesan yang disampaikan (kampanye anti narkoba) baik, tapi permasalahannya bukan disana. Bukankah sudah ditetapkan bahwa SMS boleh dijadikan sebagai mendia kampanye dalam pemilu 2009, segampang itukah operator membuka akses kepada pihak yang berkepentingan. Dan terbukti kampanye melalui SMS cukup efektif untuk mempengaruhi pilihan orang. (dalam pemilihan walikota Bandung, dan setiap tahun di pemilihan Presiden Keluarga Mahasiswa ITB)
Atau ada yang berpendapat bahwa yang mengirim adalah nomor kepresidenan, berhak saja untuk kepentingan publik. Tapi tidak sesederhana itu, yang jelas nomor saya sekarang sudah ada dalam database server SMS Gateway nomor Presiden yang dikelola katanya oleh Roy Suryo (partai demokrat), nah bisa saja database tersebut nantinya akan dipakai untuk kepentingan pemilu 2009.
Yang jelas permasalahan ini muncul karena operator selular memberikan data nomor saya kepada pengelola server nomor kepresidenan..