Kafey's Cafe

cafe online–tersedia menu maya


2 Comments

Bubar BCCF

Kemaren lusa dapat SMS dari Jalu (rekan kerja) kita diundang Pak Ridwan Kamil (Emil) untuk datang ke bubar BCCF (Bandung Creative City Forum) Sabtu tadi malam. Untuk yang belum tahu BCCF, inilah otak dibalik segala keberhasilan helarfest 2008.

Janjian ama Jalu di simpang dago, agak lama menunggu angkot ngetem, akhirnya kita sampai di rumah Pak Emil yang terletak di daerah Cigadung. Kebetulan diantara kami berdua belum ada yang tahu persis rumahnya dimana, dengan insting bahwa rumah arsitek pasti aneh maka kami putuskan untuk menuju rumah dengan arsitektur paling aneh. Setelah sedikit dieksplorasi kelihatanlah rumah dengan arsitektur dinding dipasangi botol-botol warna coklat, nanya dikit ternyata benar itu rumahnya ( benar lho arsitekturnya keren…).

Singkat cerita setelah buka puasa, shalat magrib, dan makan malam (yang lumayan enak dan gratis), dimulailah forum yang beragendakan review dan evaluasi helarfest serta membicarakan BCCF kedepannya. Eh iya lupa, disana bertemu dengan Faisal mantan Creative Director PLay! Comm. Balik lagi, dari evaluasi helarfest dinilai cukup berhasil dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat luas walaupun dari pandangan beberapa orang yang terlibat persiapan yang dilakukan kurang matang sehingga tidak terlalu optimal. Tapi ada satu hal yang paling menarik dari pengadaan helarfest tahun ini, dengan modal nekat tanpa ada dukungan dana yang kuat asalkan punya cita-cita besar dan kerja keras maka kesuksesan akan datang dengan sendirinya. Kemudian dari evaluasi tersebut disimpulkan bahwa untuk pelaksanaan helarfest kedepannya harus dilaksanakan dengan profesional dan dengan persiapan yang matang.

Dilanjutkan dengan pembahasan tentang BCCF, terjadi diskusi sedikit alot tentang posisi dan bentuk BCCF kedepan (FYI BCCF belum berbentuk Badan Hukum ternyata masih paguyuban) dengan kebutuhan-kebutuhan mendesak seperti proteksi terhadap brand .bdg yang bisa saja diklaim oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sampai langkah strategis yang akan dilaksanakan oleh BCCF ke depannya.

Satu isue yang cukup penting dibahas adalah tentang isue “pembangunan” Babakan Siliwangi (bagi yang belum tahu, itu lho hutan kota dekat Sabuga ITB). Kabar yang beredar bahwa ada usaha untuk melenyapkan ruang hijau ini demi kepentingan bisnis komersial setelah tahun 2003 gagal.(dari kabar yang saya dapat, kali ini ITB mendukung). Isue ini sangat penting untuk disikapi karena efek ekologis yang ditimbulkan dengan pembangunan ini akan berdampak luas terhadap kondisi Kota Bandung yang sudah kehilangan banyak ruang terbuka hijau.

Pukul 21.00 berakhirlah acara Bubar BCCF dengan banyaknya pekerjaan rumah kedepan, tapi suasana yang saya rasakan adalah forum ini seperti forum rembuk dewan kota yang sering saya lihat di tipi-tipi. By the way busway Pak Emil kayanya cocok memimpin Bandung, kenapa ga nyalon dari jalur independen kemaren pak..atau 2014 kali ya.