Kafey's Cafe

cafe online–tersedia menu maya


1 Comment

Percaya Google 100 % Bisa Menyesatkan

Ada anekdot di Amerika “cuma satu google yang tidak tahu, dimana Tuhan berada”, anekdot ini muncul karena sekarang semua informasi yang kita butuhkan hampir semua bisa dicari lewat mesin pencari Google. Dengan algoritmanya google seakan menjadi sebuah perpustakaan super besar  yang berisi pengetahuan tentang apa yang ada di seluruh dunia. Tidak berlebihan memang apalagi sejak diperbaharuinya algoritma mesin pencari ini situs-situs yang berisi sampah sudah jarang mendapatkan tempat di halaman pertama google. Tentang algoritma baru ini bisa dibaca di sini.

Tapi benarkah google dengan algoritmanya memberikan keakuratan terkait dengan suatu informasi. Secara teknis harusnya benar karena algoritma google salah satunya kepada seberapa banyak suatu informasi dari suatu halaman web  dijadikan referensi oleh situs lain. Semakin banyak dia dijadikan referensi semakin berkualitas informasi tersebut.

Tapi menurut saya tidak bisa 100 % sebuah informasi yang didapat dari google memuat nilai kebenaran, terlepas dari konten-konten yang bersifat sampah sudah bisa direduksi oleh algoritma yang baru. Hal ini tidak sengaja saya temukan ketika iseng-iseng mencari dalil yang berhubungan dengan metode wujudul hilal dalam menentukan kapan masuk bulan baru.  Dan apa yang saya temukan dalam hasil pencarian tersebut, alih-alih mendapatkan dalil yang digunakan sebagai landasan metode wujudul hilal malahan yang dihasilkan sebagian besar pendapat yang menyalahkan kriteria tersebut tanpa mendapatkan satu informasi yang memberikan informasi yang berimbang yang menjelaskan sesuai dengan kata kunci yang saya inginkan.

Contoh kasus ini bisa terjadi juga untuk kata kunci yang lainnya dimana suatu kata kunci ternyata diisi oleh informasi yang tidak memberikan fakta yang sesungguhnya. Bisa direkayasa ataupun bisa terjadi secara alami karena fakta tentang kata kunci tersebut sangat sedikit dan tidak diaku sebagai informasi yang valid oleh algoritma google.

Melihat adanya kelemahan yang dihasilkan oleh kecanggihan algoritma google ini, tetap diperlukan filter lain diluar teknologi itu sendiri yaitu manusianya. Apalagi untuk informasi-informasi yang membutuhkan nilai kebenaran yang akurat sehingga bisa diakui sebagai sebuah pengetehuan yang ilmiah. Termasuk di dilam ini adalah untuk dunia pendidikan. Seperti apa di dunia pendidikan, apakah dengan adanya google posisi guru yang selama ini menjadi salah satu sumber utama pengetahuan tidak diperlukan lagi? Saya akan coba ulas di tulisan selanjutnya.

Sekarang saya kembali membayangkan web semantik 😀


1 Comment

Fitur atur privacy status di Facebook

Persaingan di sosial media semakin ketat, facebook sebagai situs jejaring sosial terbesar dengan anggota lebih dari 750 juta orang tidak mau kecolongan dengan munculnya google+. Isu privacy yang selama ini selalu mengganggu facebook yang dijadikan salah satu gimik di google+ akhirnya mereka jawab dengan mengeluarkan fitur untuk pengaturan siapa saja yang berhak melihat postingan kita ketika sebuah status dibuat.

fbhome

Pada screenshot di atas dapat dilihat ada tambahan satu bar baru di tempat status kita buat. Bar itu untuk mengatur privacy siapa saja yang bisa melihat status kita (public, friends, atau custom). Selain pengaturan privacy, model mention teman (tag) yang semula bisa menggunakan @, sekarang diberikan bar untuk menuliskan nama teman. Dan satu lagi fitur yang disematkan disini adalah fitur tempat dimana kita berada, yang sebelumnya terpisah dari facebook adanya di facebook place.

Untuk fitur privacy sendiri sebenarnya dulu sudah ada, tapi kita mesti masuk dulu ke pengaturan keseluruhan tidak bisa diatur setiap kali kita ingin menuliskan status. Yang baru sekarang adalah pengaturan custom dimana kita bisa menentukan personal bukan hanya publik atau teman atau teman dari teman seperti pengaturan sebelumnya.

Dilihat dari sisi usability, dibandingkan google+, fitur pengaturan privacy postingan facebook ini cukup lebih rumit, terutama untuk pengaturan personal (orang-per orang) karena mesti masuk ke pilihan custom dan kemudia beberapa langkah baru bisa menentukan siapa saja yang berhak melihat postingan kita.

Pertanyaan selanjutnya apakah fitur ini bisa dimanfaatkan user dengan baik, atau menurut anda kira-kira bisa berguna untuk apa saja?


Leave a comment

Memahami SEO (Search Engine Optimization) untuk Meningkatkan Trafik ke Situs

Dari hasil iseng kembali melihat konsep SEO, saya mencoba untuk membuat semacam struktur untuk belajar cara SEO. Ini saya sarikan dari tutorial di blog SEOMoz.

Konsepnya sederhana dan saya yakin semua orang dapat mempelajarinya dengan mudah, tapi permasalahannya harus tekun untuk bisa kemudian sukses mengoptimasi strategi search engine. Berikut silabus yang mesti dipelajari:

  • Cara Kerja Search Engine

o  Crawling dan Indexing

o   Menyediakan jawaban pencarian

o   Guidelines 3 SE terbesar (Yahoo, Google, Bing)

  • Cara Manusia berinteraksi dengan Search Engine
  • Pentingnya Search Engine
  • Dasar Desain dan Pengembangan web  SE friendly

o   indexable content (konten)

o   crawlable link structures

o   keyword usage &targeting (kata kunci)

o   keyword density

o   onepage optimization

o   Tag Judul

o   Meta Tag

o   URL Structures

o   pedoman URL

o   Pengaturan Konten

o   Mempertahankan posisi

  • Riset Kata Kunci

o   Cara menilai kata kunci

o   Konsep Longtail

  • Usability, User Experience & Konten
  • Membangun Popularitas dan Tautan

o   Links Signal

o   Dasar Link Building

o   contoh strategi link building

  • Search Engine Tools & Service

o   sitemap, robots.txt,meta robots,rel

o   Search Engine Tools

  • Mitos dan Konsep yang keliru tentang Search Engine
  • Mengukur dan Melacak Kesuksesan

untuk mengetahui isinya silakan masuk ke tautan link diatas. (SEO moz)


2 Comments

Tidak ada Ide Original di Dunia Ini

Postingan ini terinspirasi dari hasil diskusi dengan teman-teman di kantor untuk proyek “iseng” di sela pengembangan platform medresa.  Proyek “iseng” ini adalah ujicoba apa yang telah dilakukan google dengan memberikan 20 % waktu kepada karyawannya untuk membuat proyek pribadi.

Setelah diskusi cukup panjang untuk mendorong teman-teman dikantor memikirkan proyek apa yang akan mereka bikin, ada sebuah kendala ternyata. Bagaimana mendapatkan ide sehingga proyek tersebut memang bisa berhasil bukan hanya dari sisi aplikasinya jadi tapi juga bisa menjawab kebutuhan user. Pertanyaan ini juga mungkin selalu muncul di beberapa seminar atau workshop yang berhubungan dengan kewirausahaan, saya mau bisnis, tapi kira2 bisnis apa ya yang akan saya lakukan?

Menurut saya, sebenarnya ide tersebut sudah banyak bersebaran dan sudah diimplementasikan, tapi pasti tetap ada celah dari yang sudah ada asalkan kita mau untuk berfikir sedikit. Pasti sudah sering dengar dengan selogan ATM, amati, tiru, modifikasi. Yang paling penting sebenarnya bukan dari ide yang cemerlang tersebut tapi dari motivasi dan kemauan untuk memulainya, dan itu harus didasari oleh passion kita masing-masing.

Di dunia ini sebagian besar ide tidak orisinal, seperti sejarah, ide tersebut adalah pengulangan dari hal-hal lampau yang kemudian berkembang sesuai dengan zamannya. Kita lihat mobil sebenarnya adalah modifikasi dari kereta yang sebelumnya ditarik oleh hewan, begitupun dengan komputer (modifikasi memang canggih sih!). Kalau berbicara hasil produk IT dan web, hampir semua adalah hasil dari inovasi yang memodifikasi yang sudah ada.  Bahkan situs terbesar sekarang facebook.com adalah hasil ATM dari friendster yang sudah ada sebelumnya.

Jadi tidak susah kan untuk memulai, tinggal keinginan itu, kemudian cari yang sudah ada pake ilmu ATM tersebut, selamat mencoba